Dengan nama Mu Ya Allah, tuhan yang mengikat hati manusia dengan kasih sayang... Hanya kebaikan yang kami dambakan di setiap celahan ketetapan yang telah Engkau rencanakan... Engkau Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi kami.... serta bagi insan-insan disekeliling kami... Semoga kebaikan dan keberkatan dari rencanaMu menyebar dan dirasai setiap jiwa-jiwa yang beriman... Permudahkanlah jalan kami dalam melusuri setiap rencana yang kau tetapkan Ya Allah......

Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemahuan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat penakut dan kedekut, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia

29/08/2012

Cintanya Awan Pada Hujan

"Hujan, tolong jangan pergi...." Kata Awan

"Awan..., ada waktunya melepaskan itu lebih baik. Aku tidak sanggup melihatmu menanggung beban di dadamu hanya kerana tidak ingin aku pergi.".... Kata Hujan


"Tapi aku masih mampu..." Kata Awan

Hujan tersenyum sambil berkata:

"Ya, mungkin kau masih mampu. Tapi sampai bila kau akan mampu bertahan..?"

Awan terdiam....

"Aku harus patuh pada perintah Tuhan, dan kau harus akur pada takdirNya. Dia tahu betapa beratnya kau menanggung beban, kerana itu Dia perintahkan aku untuk turun ke bumi membasahi hamparan ciptaanNya yang Maha Agong, menyejukkan tanah-tanah gersang yang lebih memerlukan aku daripada kau perlukan aku." Kata Hujan

Didada Awan masih sedih, kesedihan itu membuatkan jiwa Awan terlalu mendung...

"Wahai Awan.. sungguh, kadang-kadang melepaskan itu lebih baik walaupun saat itu terasa begitu berat sekali. Tapi, Allah kan ada? Mengapa mahu bersedih?" Kata Hujan pada Awan..... Hujan sebak menahan perasaan...

"Pergilah kau Hujan. Aku rela demi Tuhanku dan Tuhanmu. Hanya demi Tuhanku aku redha... Terima Kasih Hujan. Mendengar kata-katamu, aku lebih mengenal siapa diriku." Kata Awan

Allahuuuuuu Rabbiiiiiiiiiiii...  Selamat tinggal wahai Awan. Doakan aku bermanafaat untuk mereka yang lain.... Allahuakbar!!!!!!!" Jerit Hujan bersama guruh berdentum kuat...

Airmata Awan jatuh tanpa henti-henti kerana tersedar kembali, lalu insaf kerana selama ini cintanya pada Hujan melebihi cinta pada Ilahi.

Hujan pun turun bersama air mata. Sakit, saat melepaskan. Tapi Allah lebih tahu segalanya... Perasaan ini hanya sementara. Mungkin Langit tidak mengerti akan kesakitan Awan dan Hujan. Langit hanya menyaksikan. Tapi belum tentu Langit itu faham pengorbanan.

Awan.... Hujan menghadiahkanmu Pelangi. Kamu lihat bukan?
Subhananllah...

No comments:

Post a Comment